Teori Dasar turning - rizka

Teknik Industri

Ads Here

17 January 2017

Teori Dasar turning

A. Jenis Pengerjaan pada Mesin Turning (Bubut)

1. Membubut Lurus
   Pada pembuatan memanjang gerak jalan pahat sejajar dengan poros benda kerja, sedangkan untuk pembubutan yang datar ini pada benda kerja.Dalam pembubutan yang otomatis pahat dapat digeserkan maju dan mundur kearah melintang.

2. Membubut Tirus
    Dapat dilakukan dengan 3 cara :
a. Dengan menggeser posisi kepala lepas kearah melintang
b. Dengan menggeser sekian derajat eretan atas (penjepit pahat)
c. Dengan memasang perkakas pembentuk.

3. Membubut Eksentris
    Bila garis hati dari dua / lebih silinder dari sebuah benda kerja sejajar maka benda ini disebut eksentris, jarak antara garis-garis hati itu disebut eksentrisitas.

4. Membubut Alur
    Untuk pekerjaan membubut alur dipergunakan pahat bubut pengalur dan jenisnya ada yang lurus, bengkok, berjenjang kekanan/kekiri.

5. Memotong Benda Kerja
    Pemotongan sebuah benda kerja berbentuk batang pada mesin bubut digunakan sebuah pahat pengalur dengan penyayat yang sangat ramping, sebuah benda kerja yang dijepit diantara senter-senter tidak boleh diputus karena dapat melentur dan menghimpit pahat.

6. Mengebor pada Mesin Bubut
    Pembuatan lubang senter pada mesin bubut ada 2 cara yakni benda kerja yang berputar dan bor senter yang berputar.

7. Membubut Dalam
    Untuk membesarkan lubang yang sudah ada dapat digunakan pahat dalam, caranya tidak jauh berbeda dengan membubut lurus.Pahatnya punya bentuk tersendiri.

8. Membubut Profil
    Untuk membubut pembulatan pahatnya diasah menurut bentuk profilnya, pahat profil terutama cocok untuk membubut profil pada produk-produk yang pendek, pada umumnya pahat bubut tidak terlalu tebal sehingga umur pemakaiannya pendek.

9. Mengkartel
    Adalah membuat rigi-rigi pada benda kerja dengan gigi kartel yang tersedia.Kartel dipasang pada rumah pahat dan kedudukannya harus setinggi senter.Kerja kartel ini adalah menekan benda kerja bukan menyayat seperti pahat bubut.

10. Membubut Ulir Sekrap
     Untuk membuat ulir sekrap dengan mesin bubut digunakan pahat khusus yang berbentuk seperti : pahat ulir, segitiga, segi empat, trapesium, bulat dan jenis khusus lainnya. Untuk memeriksa pahat ulir,digunakan mal ulir.

11. Membubut Muka
     Membubut muka adalah suatu pengerjaan pada mesin bubut dimana pengerjaannya dilakukan untuk meratakan permukaan.Kalau sebuah permukaan harus dipotong pada pembubut maka operasinya biasanya dikenal dengan pengerjaan tepi. Benda kerja biasanya dipegang pada  plat muka atau dalam pencekam, tetapi dalam beberapa kasus pengerjaan tepi juga dilakukan pada kedua ujung pusatnya. Karena pemotongan tegak lurus terhadap sumbu putaran, maka kereta luncur harus dikunci pada bangku pembubut untuk mencegah gerakan aksial.

B. Sistem Transmisi pada Mesin Bubut
    Transmisi daya adalah upaya untuk menyalurkan/memindahkan daya dari sumber daya (motor diesel, bensin,turbin gas, motor listrik dan lain-lain) ke mesin yang membutuhkan daya(mesin bubut, pompa, kompresor, penggilingan padi, mesin produksi, dan lain-lain).
Pada mesin bubut dalam kepala tetap terdapat roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui cekal (chuck). Eretan utama (appron) akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang (cross slide) dan eretan atas (upper cross slide) dan dudukan pahat. Sumber utama dari semua gerakkan tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk (belt).


C. Pahat Bubut
1. Jenis-Jenis Pahat Bubut Berdasarkan Bentuknya
    Beragam bentuk benda kerja yang ingin kita buat di mesin bubut menuntut kita untuk mempersiapkan bentuk-bentuk pahat bubut yang umum dipakai. Gambar berikut menjelaskan bentuk pahat bubut dan bentuk benda kerja yang di hasilkan. Bagian pahat yang bertanda bintang adalah pahat kanan,artinya melakukan pemakanan dari kanan ke kiri.

Berdasarkan bentuknya,pahat bubut diatas dari kiri ke kanan adalah:
1. Pahat sisi kanan
2. Pahat pinggul/champer kanan
3. Pahat sisi/permukaan kanan
4. Pahat sisi/permukaan kanan(lebih besar)
5. Pahat ulir segitiga kanan
6. Pahat alur
7. Pahat alur segitiga(kanan kiri)
8. Pahat ulir segitiga kiri
9. Pahat sisi kiri
10.Pahat pinggul kiri
11.Pahat alur lebar

2. Macam-macam bentuk pahat bubut:
a. Pahat Bubut Rata
    Digunakan untuk membubut permukaan benda kerja menjadi rata.Pahat initerdiri dari dua macam, yaitu pahat bubut rata kiri dan pahat bubut rata kanan.
b. Pahat Bubut Muka
    Digunakan untuk membubut penampang permukaan benda kerja menjadi rata dan datar.
c. Pahat Bubut Potong
    Digunakan untuk memotong benda kerja.
d. Pahat Bubut Pembentuk
    Adalah pahat bubut yang ujung mata potongnya berbentuk cembung atau cekung sesuai dengan bentuk benda kerja yang akan dibuat.
e. Pahat Bubut Dalam

3. Langkah ketiga,kita akan membuat sudut pembuangan tatal pada sisi atas,pada model ditunjukkan warna biru. Pada langkah ini,kita harus lebih berhati-hati,jangan sampai bagian sisi potongnya yaitu pertemuan sisi kiri dan atas, ikut tersapu batu gerinda. Jika terjadi maka ketinggian sisi potongnya akan berkurang atau lebih rendah dari badan pahat itu sendiri,masih bisa dipakai memang,namun mungkin akan membutuhkan plat ganjal tambahan saat menyetel.

4. Langkah keempat atau terakhir adalah membulatkan ujung sisi potongnya. Untuk tugas membubut yang normal, ujung sisi potong yang terlalu tajam seperti gambar diatas tidak akan bertahan lama. Karena itu kita harus membuatnya memiliki radius kecil agar bisa digunakan dalam pemakanan yang cukup dalam.

D. Toolholder
     Toolholder digunakan untuk memegang pahat dari HSS dengan ujung pahat di usahakan sependek mungkin agar tidak terjadi getaran pada waktu digunakan untuk membubut, toolholder biasa digunakan untuk memegang pahat yang tipis agar bisa dijepit dirumah pahat.

E. Hal- hal yang Mengakibatkan Kerusakan pada Pahat
a. Pemakanan pahat pada benda kerja yang  bahannya lebih keras disbanding pahat potong.
    Pemakaian pahat harus disesuaikan dengan benda kerja yang akan dibubut. Pahat haruslah terbuat dari bahan yang keras dan kuat dari pada bahan benda kerja. Jika benda kerja terlalu keras, pahat akan mudah aus dan retak karena harus memotong bahan yang keras.
b. Kecepatan putar benda kerja yang terlalu tinggi.
    Pengerjaan pada bubut, yaitu pahat melakukan pemakanan/pemotongan pada benda kerja yang berputar/berotasi pada sumbunya.Jika putaran benda kerja terlalu tinggi, maka pahat harus memakan/memotong benda kerja yang berputar sangat cepat.Hal ini dapat menyebabkan pahat cepat aus kerana gaya yang harus dilawan terlalu besar.

c. Penggunaan Fluida Pendingin yang tidak efisien.
    Fluida termasuk salah satu bagian utama mesin bubut. Fluida berguna bagi benda kerja dan pahat pada saat proses pengerjaan berlangsung. Pada pemotongan/pemakanan, fluida harus disemprotkan langsung pada bagian yang terpotong.Jika bagian yang terpotong tidak didinginkan oleh fluida, dalam hal ini tidak mengenai bagian yang terpotong, selain tidak efisien juga dapat menimbulkan panas akibat gesekan. Pengaruhnya terhadap  pahat bias mempercepat terjadinya keausan.

d. Adanya kerak-kerak padapermukaan benda kerja.
    Tidak menutup kemungkinan pada benda kerja yang dikerjakan terdapat kerak-kerak pada permukaannya, yaitu bagian kasar yang melekat pada permukaan logam yang berbeda dari bahan murni logam tersebut.Bila pemakanan pahat mengenai kerak ini, bisa menimbulkan keausan mata pahat.

F. Perawatan Pahat Bubut
    Pahat bubut harus disimpan sedemikian rupa sehingga sisi potongnya tidak mudah rusak.Sisi potong yang tumpul menyebabkan getaran yang besar, sehingga menyebabkan panas dan permukaan yang kasar.Oleh sebab itu janganlah menunggu sampai sisi potong tumpul.

G. Ulir

(Sumber: https://www.google.co.id/nomenklatur-Ulir)

     1. Nomenlaktur Ulir Segitiga
                  Nomenlaktur ulir, ulir sekrup adalah suatu baut yang penampangnya searagam adalah dalam bentuk heliks. Pada permukaan sebuah silinder metode AS untuk penandaan ulir sekrup dalam urutan adalah nominal (         diameter pecahan dalam urutan nominal ). ( diameter pecahan atau nomor ulir ) banyaknya ulir tiap inc dan toleransi.

        Contoh : ¼ - 20 unc – 24 artinya memiliki diameter ¼ inci dengan 20 ulir tiap inciA dan B berhubungan dengan ulir sebelah luar atau sebelah dalam ulir metrik menunjukkan dasar huruf M yang diikiuti dengan ukuran         nominal.
        Gerak bagi dinyatakan oleh pecahan sebagai pembilang dan banyaknya ulir tiap inci sebagai penyebut. Sebuah sekrup berulir tunggal memiliki 16 ulir tunggal tiap inci, berarti jarak baginya 1/16.

     2. Klasifikasi Ulir
Ulir adalah garis atau alur / profil melingkar yang mempunyai sudut kisar atau uliran tetap.
                     a.  Berdasarkan Pembuatannya
       1.Dengan menggunakan mesin bubut.
                Ulir yang dibuat dengan menggunakan mesin bubut hasilnya lebih halus dan presisi dibandingkan dengan ulir yang dibuat dengan alat tangan.
       2. Dengan menggunakan tangan(alat tangan)
           1. Tap
               Tap adalah alat yang digunakan untuk membuat ulir dalam.
           2.Snei
                Snei adalah alat yang digunakan untuk membuat ulir luar.
   b. Berdasarkan posisinya
       1.Ulir dalam
              Ulir dalam adalah ulir yang dibuat dibagian dalam benda kerja, contohnya mur.
      2. Ulir luar
                Ulir luar adalah ulir yang dibuat dibagian luar benda kerja, contohnya baut.
  c.  Berdasarkan penggunaannya
       1. Ulir penggerak
             Ulir yang digunakan sebagai pemindah daya.
       2. Ulir pengikat
                   Ulir yang digunakan mengikat komponen-komponen pada mesin.
  d.  Berdasarkan jumlah ganknya
       1. Ulir tunggal
       2. Ulir majemuk

   3. Jenis – jenis ulir :
       1.Ulir segitiga
          Ulir ini memiliki sudut puncak 60⁰
       2.Ulir segiempat
          Pahat ini harus digerinda denga tepat dan sesuai

       3.Ulir trapesium
          Bentuk standard ulir trapesium di terapkan didalam. Standart ulir (UNDRM M 1540, M1541, M1542) ulir trapesium memiliki sudut bidang 30⁰.
       4.Ulir gergaji
       5. Ulir bulat / radius
       6. Ulir pipa with worth

  
H.  Fluida Pendingin

      Fluida kerja merupakan salah satu bagian utama atau faktor terpenting dalam memperoleh produk yang baik.Fluida berfungsi sebagai pelumas dan media pendingin.Sebagai pelumas, fluida dapat mengurangi gesekan pada benda kerja dengan pahat pemotong, sehingga memudahkan pemakanan benda kerja.Fluida juga dapat membersihkan benda kerja dari serpihan-serpihan yang panas yang memungkinkan dapat melekat pada benda kerja, sehingga diperoleh hasil benda kerja yang lebih halus. Selain itu, fluida dapat mempertahankan kekuatan benda kerja, dimana apabila benda kerja menjadi panas maka struktur atom benda kerja tersebut akan merenggang sehingga kekuatan benda kerja berkurang
     Adapun jenis-jenis media pendingin (coolants) untuk pemotongan, yaitu;
     a. Soluble oil emulsions :  air + oli = 2:1, cocok digunakan untk proses Pemotongan dengan kecepatan lingga
     b. Chemical coolants ; cairan + air = 1:50 dan 1:80, sering digunakan untuk proses gerinda karena tembus pandang, stabil dan mempunyai anti korosi.
     c. Neat Cutting oils       : Oli + zat tambahan, oli mineral murni atau dengan bahan tambahan, digunakan untuk pemotongan besar.
  
 Pendinginan dilakukan dengan cara menyemprot langsung pada bagian yang terpotong. Pendinginan tidak efektif bila tidak langsung menyemprot ke bagian yang dipotong.

I. Alat Ukur pada Proses Pembubutan
   Alat ukur digunakan untuk mengukur benda kerja yang akan dikerjakan. Alat ukur yang tersedia antara lain:

   1. Vernier Caliper
               Vernier caliper dalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter.Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak.Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk              yang di atas 30cm.

    2. Mikrometer.
               Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm
        Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin electro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari kerendahan dan batang-batang slot. Mikrometer ini banyak dipakai dalam metrology, studi dari pengukuran,

     3. Rollmeter
               Rollmeter adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 1 mm digunakan unutk mengukur benda-benda yang panjang

J. Kepala tetap

Pada mesin bubut adalah memegang kunci utama pada keberhasilan pekerjaan mengunakan mesin bubut. Kerusakan yang umum terjadi pada kepala tetap mesin bubut di antaranya adalah:
1.Putaran poros utama tersendat-sendat
2.Putaran poros utama terlalu berat
3.Suhu atau temperature pada kepala lepas terlalu tinggi
4.Terjadinya suara yang bising pada kepala lepas
5.Tidak senter

K. Eretan
     Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai berikut:
     1. Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubut. Penyelesaianya lakukan pemeriksaan baut-baut penyetel kerapatan eretan,apabila terlalu kuat longarkan baut-baut tersebut.
     2. Hasil pekerjaan tidak rata. Hal ini terjedi karena adanya ganguan pada pinion gear. Usaha mengatasinya ialah dengan memperbaki gigi pinion atau menganti gigi pinion yang baru.
     3. Pemakanan pada benda kerjs tidak rata pada waktu langkah otomatis atau penyayatan otomatis. Hal ini disebabkan oleh tidak senternya poros trasportir.
     4. Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilang. Kemungkinan ini disebabkan terlalu kuatnya pengikat baut untuk pemotonga menyilang.
     5. Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing). Hal ini kemungkinan disebabkan tidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk pemakanan.
     6. Teralalu keras gerakan toolpost. Hal ini disebabkan oleh gangguan pemasangan pasak.
     7. Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik.
     8. Pompa pada apron sangat sulit dioprasikan. Hal ini disebabkan minyak pelumas yang sudsh kotor. Lakukan pembersihan atau pengantian minyak pelumas serta membersihkan pipa-pipa salurannya.


L. Kepala lepas
     Kepala lepas mudah bergetar atau tidak stabil selama pelaksanan pembubutan. Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat baut pengikat kepala lepas dengan meja atau rangka mesin.



Mungkin Itulah Dari Penulis, Sekiranya ada kesalahan/ saran, silahkan komentar dikolom bawah,

Terima Kasih,



No comments: